Minggu, 18 November 2012

Matematika Sedekah (Mathematics of Giving)




 Matematika Sedekah

SEDEKAH bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah, dan sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Inilah fadilah sedekah yang ditawarkan Allah bagi para pelakunya.
Hidup kita jadi susah, lantaran banyak dosa. Dosa-dosa itulah yang mengakibatkan kehidupan kita menjadi tertutup dari kasih sayang Allah. Kesalahan-kesalahan yang kita buat, baik terhadap Allah maupun terhadap manusia, membuat kita terperangkap dalam lautan kesusahan. Hidup pun banyak masalah. Lalu Allah datang menawarkan bantuan-Nya, menawarkan kasih sayang-Nya, menawarkan ridha-Nya terhadap ikhtiar kita, dan menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa Allah berikan ini semua? Jelas, Allah memberikannya kepada yang mau bersedekah dan yang membantu orang lain atau yang peduli dan berbagi dengan sesama.
Kita memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi barangkali ada yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kita memperhatikan jika ingin diperhatikan.

Matematika Dasar Sedekah
Apa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?
10 – 1 = 19
Pertambahan, ya? Bukan pengurangan? Kenapa matematikanya begitu? Matematika pengurangan dari mana, ketika dikurangi hasilnya malah lebih besar?
Kenapa bukan 10-1 = 9?
Inilah kiranya matematika sedekah. Dimana ketika kita memberi dari apa yang kita punya, Allah justru akan mengembalikan lebih banyak lagi. Matematika sedekah di atas, matematika sederhana yang diambil dari Quran Surat Al-An`am ayat 160, Allah menjanjikan balasan 10x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik (sedekah).

                                                         مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ 
Artinya: Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).(QS. 6:160)

Jadi, ketika kita punya 10, lalu kita sedekahkan 1 di antara yang sepuluh itu, maka hasil akhirnya bukan 9, melainkan 19. Sebab yang satu, yang kita keluarkan, dikembalikan Allah sepuluh kali lipat.
Bagi mereka yang mau bersedekah dengan lebih besar, tentu akan lebih banyak lagi yang didapatnya. Sebab Allah menjanjikan balasan berkali-kali lipat, bahkan dalam Quran Surat Al-Baqarah ayat 261, Allah menjanjikan hingga 700x lipat.

 مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ 
Artinya:Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: Seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.(QS. 2:261)
 
Tinggallah kita yang kemudian membuka mata, bahwa pengembalian Allah itu bentuknya apa? Bukalah mata hati, dan kembangkan ke-husnudzdzan-an (positive thinking) ke Allah, bahwa Allah pasti membalas dengan balasan yang pas buat kita.

2.5 % Tidaklah Cukup
Barangkali sekarang ini zamannya minimalis. Sehingga ke sedekah juga hitung-hitungannya jadi minimalis. Angka yang biasa diangkat, 2,5%. Jika kita coba ilustrasikan, dengan perkalian sepuluh kali lipat, bahwa sedekah minimalis itu tidak punya pengaruh yang signifikan.
Contoh berikut ini, adalah seorang karyawan yang punya gaji 1juta. Dia punya pengeluaran rutin 2 juta. Kemudian dia bersedekah 2,5% dari penghasilan yang 1juta itu. Maka perhitungannya adalah: 2,5% dari 1.000.000 = 25.000. Maka yang tercatat: 1.000.000 – 25.000 = 975.000.
Angka 975.000 bukan hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dikeluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau sebesar 250.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar: 975.000 + 250.000 = 1.225.000.
Jadi, “hasil akhir” dari perhitungan sedekah 2,5% dari 1juta, hanya Rp. 1.225.000,-. Angka ini masih jauh dari pengeluaran dia yang sebesar Rp.2 juta. Jadi, jika dia sedekahnya 2,5%, dia harus mencari sisa Rp. 775.000 untuk menutupi kebutuhannya.
Maka sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Hasilnya akan lebih besar bila sedekah 10%.
perhitungannya adalah : 10% dari 1.000.000 = 100.000. Maka yang tercatat : 1.000.000 – 100.000 = 900.000.
Ingatlah, angka 900.000 itu bukanlah hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau dikembalikan sebesar 1.000.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar: 900.000 + 1.000.000 = 1.900.000.
Dengan perhitungan ini, dia berhasil mengubah penghasilannya mendekati angka pengeluaran yang 2 juta. Dia cukup butuh 100 ribu tambahan lagi, yang barangkali Allah yang akan menggenapkannya.
Saudaraku, janganlah merasa berkecil hati jika hanya mampu bersedekah 2,5%. Sedekah tersebut tetap akan mencukupi kebutuhan-kebutuhan kita, di dunia maupun akhirat, kalau kita bagus dalam amaliyah lainnya. Misalnya, bagus dalam mengerjakan shalat. Shalat dilakukan selalu berjamaah. Shalat dilakukan dengan menambah sunnah-sunnahnya; qabliyah ba’diyah, hajat, dhuha, tahajjud. Bagus juga dalam hubungan dengan orang tua, dengan keluarga, dengan tetangga, dengan kawan sekerja, kawan usaha. Ditambah bila maksiat dan keburukan sedikit, insya Allah, Allah mencukuplkan segala kebutuhan kita.

dikutip dari buku the miracle of giving, ust yusuf mansur


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar :

Posting Komentar